Pentingnya Menegaskan Fungsi Menulis sebagai Medium 'Hiburan'
Banyak Website Menyediakan Tips Menulis
Aktivitas tulis-menulis masih menjadi tantangan bagi kebanyakan orang, bahkan bagi orang yang memiliki minat pada dunia kepenulisan. Tantangan itu merentang mulai dari penguasaan skill, persaingan, hingga menyentuh pada ranah yang lebih sensitif seperti etik dan royalti atau pendapatan dari dunia tulis-menulis. Meskipun demikian aktivitas kepenulisan tidak pernah mati, karena aktivitas ini bagian dari pemenuhan kebutuhan manusia akan ilmu dan pembuktian eksistensi.
Salah satu tantangan yang paling terasa bagi penulis adalah menunda menuangkan ide dalam tulisan. Penundaan ini pada akhirnya larut dalam arus waktu sehingga dalam jangka yang tidak ditentukan akan menguap bersama kesibukan, hilangnya ide dan kesempatan. Momen inspirasi pun menjadi terlewat dan manfaat gagal didapat. Apalagi bila yang ingin ditulis adalah ide panjang seperti menulis buku, jurnal penelitian, dan sebagainya.
Di internet kini banyak dijumpai kiat-kiat agar menulis secara konsisten dan produktif. Di antaranya sebagaimana dilansir dari penerbitbuku.co.id adalah
1. Menyiapkan dan membuat tujuan
2. Tuliskan Ide Untuk Menulis
3. Membuat Daftar Jadwal Menulis
4. Menetapkan Target Dalam Menulis
5. Usahakan Setiap Hari Ada Tulisan Baru
6. Hindari Koreksi atau Mengedit Saat Menulis
7. Menulislah Seperti Kamu Sedang Bercerita Kepada Teman
8. Cari tempat yang paling nyaman untuk menulis
9. Menuliskan Segala Sesuatu yang Kamu Suka
10. Menuliskan Apa yang Kamu Tahu
Masih dari sumber yang sama di antara kiat konsisten dalam menulis adalah
1. Kerjakan Tulisanmu Dengan Senang Hati
2. Menganggap Menulis Sebagai Pekerjaan
3. Tulis Kebiasaan Menulis
4. Menulis Setiap Hari Pada Waktu yang Sama
5. Beri Batasan Waktu
6. Tetapkan Tujuan Menulis
***
Namun demikian diperlukan pendekatan lain agar aktivitas menulis bisa lebih dinikmati daripada sekedar menjadi beban rutinitas belaka. Pendekatan itu adalah pendekatan kebutuhan. Ada banyak teori dan pengertian kebutuhan. Tetapi tulis-menulis akan menjadi menyenangkan jika dianggap sebagai medium hiburan. Sekurang-kurangnya menghibur kegelisahan hati penulis yang gundah ingin menuangkan ide.
Dewasa ini hiburan sudah lebih banyak ragamnya dibandingkan dengan dekade 90-an dan dekade-dekade sebelumnya. Bahkan aktivitas hiburan sekarang cenderung lebih mendominasi lini kehidupan daripada aktivitas utama lain. Memasyarakatnya teknologi digital memperbanyak pilihan hiburan. Ada yang memilih tayangan video secara streaming, bermain media sosial, hingga aneka ragam jenis gim yang dapat dipilih dan dinikmati secara suka-suka.
Agaknya aktivitas manusia di awal abad-21 ini memang lebih condong kepada pemenuhan hiburan. Pada abad-abad sebelumnya manusia lebih fokus pada aktivitas bertahan hidup akibat perang, konflik, kesenjangan ekonomi dan sosial, atau wabah penyakit.
Maka pendekatan dalam menulis pun dapat digeser ke arah yang demikian. Dengan karakter zaman yang lebih mengarah pada pemenuhan hiburan, maka menulis pun juga dapat dijadikan ajang penyegaran jasmani-rohani. Secara jasmani otak bekerja keras memeras ide menjadi karya tertulis, secara rohani jiwa menjadi lebih puas karena ide tersampaikan.
Sesungguhnya menulis sebagai hiburan bukanlah sesuatu yang asing dan aneh. Beberapa tokoh disarankan oleh psikolog untuk menuangkan kegelisahan ke dalam bentuk tulisan baik panjang maupun pendek. Sebut saja BJ. Habibie yang sedih ditinggal wafat istrinya. Kesedihan Habibie atau yang juga akrab dipanggil Rudi sangat mendalam karena cintanya kepada istri.
Sebagai medium healing, psikolog menyarankannya untuk menulis. Bahkan jika kesedihannya tidak segera disalurkan dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya secara mental. Jadilah Habibie menulis panjang lebar kenangannya kepada sang istri, Ainun. Maka selanjutnya ketikan demi ketikan memori itu terkumpul dan tersimpul menjadi sebuah novel fenomenal yang berjudul Habibie-Ainun.
Memang sudah seharusnya demikian. Sesuatu yang ditahan dan tidak tersalurkan bisa menyebabkan kerusakan dari dalam. Termasuk ide yang tertahan juga bisa mendapat ekses buruk yang tidak baik bila dibiarkan.
Dengan mengubah cara pandang demikian maka aktivitas menulis menjadi lebih menyenangkan, tanpa beban, bahkan dapat menjadi medium penyembuhan bagi orang-orang yang memiliki beban traumatis yang mendalam. Mudah-mudahan dengan demikian mejadi penulis produktif bukan hanya angan-angan, tetapi menjadi aktivitas nyata yang menyenangkan. Bisa jadi buah dari menulis nantinya adalah karya nyata yang mampu 'mengenyangkan'. Mudah-mudahan.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Menegaskan Fungsi Menulis sebagai Medium 'Hiburan' "
Posting Komentar