Kemampuan Sepuluh Menit Menulis

Menulis, selancar aliran air

Menulis selancar aliran air

Menulis adalah sarana yang baik untuk menyeimbangkan antara kemampuan menyerap informasi dan kemampuan mengeluarkannya dalam bentuk komunikasi yang efektif. Komunikasi dapat disalurkan melalui medium verbal, visual, tekstual, dan isyarat. Masing-masing memerlukan kemampuan teknis tertentu agar informasi dapat tersampaikan dengan baik, termasuk kemampuan menulis sebagai medium komunikasi tekstual.

Dalam menulis, seseorang harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca serta mengikuti aturan tata bahasa dan struktur tulisan yang baik dan benar. Kemampuan menulis yang baik juga dapat membantu meningkatkan keterampilan komunikasi secara keseluruhan.

Sama seperti medium komunikasi lain menulis sebenarnya bukanlah kegiatan yang berat, hanya saja barangkali akan ada hambatan apabila memiliki pekerjaan utama yang tidak berkaitan dengan dunia kepenulisan. Hal ini akan berbeda bagi mereka yang memang bergelut dalam dunia kepenulisan, menulis bagi mereka sudah lancar seperti mengalirnya air. 

Walaupun seseorang memiliki pekerjaan lain, bukan berarti ia tidak bisa menulis sama sekali. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis, seperti mengambil waktu senggang untuk menulis, menentukan topik atau jadwal menulis yang spesifik, dan bergabung dengan kelompok menulis atau forum online untuk mendapatkan masukan dan umpan balik.

Hambatan dalam Menulis

Bagi yang memiliki pekerjaan lain, jika kegiatan menulis ibarat air, menulis seperti aliran air yang terbendung bahkan mungkin beku seperti es. Terhambat, berat dan tidak ada perkembangan. Keadaan ini tentu akan mengurangi kemampuan fleksibilitas dalam menulis.

Maka penting bagi penulis enthusiast yang pekerjaan utamanya bukan menulis untuk senantiasa rutin membersihkan hambatan tersebut sebagaimana membersihkan sumbatan saluran air. Bahkan harus melelehkan es yang membeku keras yang membuat kegiatan menulis menjadi stagnan.

Seringkali, hambatan dalam menulis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya waktu, kurangnya inspirasi, atau bahkan rasa takut atau kecemasan terhadap kualitas tulisan. Oleh karena itu, penting bagi penulis enthusiast untuk mencari cara untuk mengatasi hambatan tersebut, misalnya dengan menentukan waktu khusus untuk menulis, mencari sumber inspirasi, atau berlatih menulis secara teratur.

Kemampuan Teknis

Hambatan menulis menjadi semakin berat apabila kemampuan teknis menulis belum dikuasai. Kemampuan teknis menulis yang penting untuk dikuasai meliputi kemampuan mengorganisir ide menjadi peta konsep yang jelas dan terstruktur. Dalam pembuatan peta konsep, penulis harus bisa mengidentifikasi topik utama dan subtopik yang terkait, serta menghubungkannya dengan baik untuk membentuk sebuah kerangka tulisan yang kokoh dan mudah dipahami.

Setelah memiliki peta konsep yang jelas, penulis juga harus bisa mengisi peta konsep tersebut dengan diksi yang tepat dan berkembang menjadi paragraf yang tersusun atas alinea pembukaan, isi, dan penutup. Alinea pembukaan harus bisa menarik perhatian pembaca, alinea isi harus mampu mengembangkan ide secara detail, dan alinea penutup harus bisa memberikan kesimpulan yang jelas dan menghubungkan kembali keseluruhan tulisan.

Dalam menguasai kemampuan teknis menulis, latihan teratur dan belajar dari sumber yang berkualitas sangat diperlukan. Ada banyak sumber belajar menulis yang tersedia, baik dalam bentuk buku, kursus online, maupun kelompok diskusi dan umpan balik. Dengan menguasai kemampuan teknis menulis, penulis enthusiast dapat lebih mudah mengatasi hambatan dalam menulis dan menghasilkan tulisan yang efektif dan berkualitas.

Sepuluh Menit Saja

Tidak kalah penting juga adalah membentuk kebiasaan menulis meskipun memiliki pekerjaan utama bukan penulis. Yakni dengan meluangkan waktu sepuluh menit saja setiap hari untuk mencurahkan kata-kata dalam bentuk tulisan yang terstruktur. Jika tidak, minimal ide telah tertuang ke dalam tulisan.

Meskipun seseorang memiliki ide yang bagus dan kemampuan teknis yang mumpuni, jika tidak dilakukan secara rutin, kemampuan menulis tetap seseorang bisa menurun drastis. Membentuk kebiasaan menulis sebaiknya dimulai dengan meluangkan waktu setiap hari, meskipun hanya sepuluh menit. Pilihlah topik yang sesuai minat dan keahlian, sehingga kegiatan menulis tidak terasa membosankan dan sulit untuk dilakukan.

Jika dirasa asyik, kegiatan menulis akan terasa semakin menyenangkan dan akan mendorong untuk menulis lebih banyak. Namun, jika terasa sulit atau tidak memiliki ide, tetaplah mencoba menulis dengan minimal menguraikan ide-ide yang muncul dalam bentuk tulisan. Dengan cara ini, setidaknya ide telah tertuang dalam tulisan dan kebiasaan menulis tetap terjaga.

Selain meluangkan waktu untuk menulis setiap hari, penulis enthusiast juga dapat mencari teman sejawat atau kelompok diskusi untuk berbagi ide dan memberikan umpan balik satu sama lain. Dengan cara ini, penulis enthusiast dapat terus mengembangkan kemampuan menulisnya dan mendapatkan inspirasi baru untuk menulis.

Dengan membentuk kebiasaan menulis secara teratur, penulis enthusiast dapat melatih kreativitas dan mengasah kemampuan menulisnya, meskipun pekerjaan utamanya bukan penulis. Hal ini akan membantu penulis enthusiast untuk mengekspresikan ide dan gagasannya secara efektif dalam bentuk tulisan, sehingga mampu berkomunikasi dengan lebih baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Menyoal Editing

Hal yang harus diabaikan dalam menuangkan ide adalah melakukan koreksi alias editing. Melakukan koreksi saat masih menuangkan ide hanya akan membuat diri insecure alias tidak nyaman karena peta konsep hanyalah rancangan, sementara bentuk sempurnanya adalah tulisan. Tulisan yang baik tentu telah dilakukan koreksi, perbaikan, atau editing yang memadai. Namun hal ini dilakukan hanya jika bahan kerangka tulisan telah dituangkan secara utuh.

Editing tidak untuk memperbaiki kerangka tulisan, namun hanya menyunting hal-hal yang bersifat partikelir seperti kelengkapan kalimat, tanda baca, atau susunan diksi yang kurang pas. Kerangka tulisan harus sudah selesai saat masih konsepsi, sementara rancang bangun tulisan harus solid dan sudah selesai dikonstruksi, rekonstruksi, hingga dekonstruksi dengan minor editing hanya jika ketika tulisan sudah rampung dituangkan. Karena maor editing adalah kegiatan fatal yang dilakukan oleh penulis karea hal itu berarti seluruh isi tulisan memiliki masalah, atau bahkan menjadi masalah baru jika dipublikasikan.

Penutup

Dengan latihan yang konsisten, seseorang bisa meningkatkan kemampuan menulisnya dan menjadi lebih fleksibel dalam menulis di berbagai situasi dan topik. Melalui cara sederhana seperti itu mudah-mudahan menulis bukan lagi menjadi kegiatan yang terhambat, atau mengambat pekerjaan lain yang tidak berkaitan dengan menulis demi menjaga keseimbangan arus informasi yang masuk dan keluar ke dan dari dalam diri. Dengan begitu keseimbangan pikiran dan kemampuan menulis dapat sama-sama terjaga dan dikembangkan. Semoga.

Posting Komentar untuk "Kemampuan Sepuluh Menit Menulis"